Sumsel – Salahsatu cara untuk melihat isu heboh di negeri ini adalah jajaki kolom trending topik. Dua hari ini tagar #SaveperawatIndonesia rajai trending topik di Indonesia, ada apa?
Sejak Kamis (15/4) kemarin beredar foto dan video penganiayaan seorang perawat RS Siloam, Palembang, yang dilakukan oleh keluarga pasien.
Perawat bernama Christina Ramauli (27) tahun ini sempat dipukul wajah, perut, hingga ditarik rambutnya.
Kronologis penganiayaan terhadap perawat ini berawal dari saat CR melakukan pelepasan infus pada pasien yang berusia dua tahun, anak pelaku penganiayaan, karena sudah dijadwalkan akan pulang hari itu.
Proses pelepasan infus tentu sudah sesuai SOP seperti menggunakan kapas dan alkohol kemudian diplester. Tapi karena pasien anak batita yang sedang aktif-aktifnya dan langsung digendong, akhirnya plesternya lepas dan keluar darah.
Masih dalam tahap wajar ketika orangtua si anak kemudian panik dan ketakutan, lalu teriak-teriak komplain ke pihak Rumah Sakit. Tentu hal ini tidak dibiarkan apalagi dicuekin sama pihak RS, bahkan si anak ditangani langsung oleh kepala perawat dengan mengganti kapas dan lain-lain. Beres.
Tapi ternyata si ibu pasien ini gak terima, doi justru mengadukan indisen ini ke suaminya.
Sekitar jam 2 siang, ayah pasien alias suami dari ibu-ibu yang ngadu tadi datang ke Rumah Sakit. Kemudian langsung memanggil perawat yang bersangkutan.
“Coba, gimana tadi cara kamu melepas infus di tangan anak saya?” begitulah kira-kira awal percakapan yang dibuka oleh si ayah pasien.
Baru CR mau membuka mulut akan menjelaskan, tanpa tedeng aling-aling, gak pake basa basi, justru pelaku memukul perawat itu di bagian wajah. Salah satu perawat lain yang merupakan rekan korban berusaha melerai, namun pelaku justru memukul kembali korban.
Saksi kemudian berlari meminta bantuan RS, ketika kembali ke ruangan, CR sudah berlutut di depan orangtua pasien dan perutnya pun ditendang oleh pelaku.
Hingga akhirnya teman korban memaksa membawanya ke luar ruangan, namun rambut korban sempat ditarik pelaku hingga terjadi tarik menarik rambut hingga akhirnya berhasil ke luar ruangan.
Atas kejadian ini, CR langsung dibawa ke emergensi untuk diberikan perawatan. Ia mengalami luka memar di mata sebelah kiri, bengkak di bagian bibir, dan perut yang terasa sakit.
Atas kejadian itu korban kemudian melaporkan kejadian ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang dengan nomor LP / 682 / IV / 2021 / SPKT / POLRESTABES PALEMBANG / POLDA SUMSEL.
“Saya tidak bisa terima dan melaporkan pelaku ke polisi, supaya diberikan hukuman setimpal atas perbuatannya,” ucap Christina.
Setelah dilaporkan, akhirnya pelaku pun berhasil digelandang oleh pihak kepolisian Palengmbang. Kini kasus ini masih dalam proses penangananan polisi.
Setelah insiden penganiayaan ini, kemarahan netizen di media sosial tak terbendung. Tagar #SaveperawatIndonesia, #Stopkekerasantenagakesehatan hingga press release dari Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia mengutuk keras tindak kekerasan pada perawat yang sedang menjalankan tugas profesi.
Netizen ramai-ramai menyuarakan dukungannya untuk korban
Baru banget buka burung biru, tetiba udah ada berita ga enak, sorry for hear that😔 bukan perawat, tapi ikut merasa sakit hati😞
Mungkin kalimat 'emosi bisa menghilangkan akal sehat' itu memang benar adanya.#SavePerawatIndonesia #savetenagakesehatan
— 𝐃𝐞𝐚-𝐬𝐚𝐬𝐭𝐞𝐫 (@deachaaan) April 16, 2021
Kalian sempet mikir gk sih kalau tetiba nakes pada mogok kerja gk melayani kalian? KALIAN BISA APA TANPA MEREKA? MAU BEROBAT KE DUKUN? Aku sebagai pelajar kesehatan sakit ati liat rekan seniorku diginiin. Berasa babu tau gk? Dikit aja dong percaya sama kita#SavePerawatIndonesia pic.twitter.com/Wm2ve9BqxC
— Dinda⁷ 〄🍀 (@kusumadp_) April 16, 2021
Melalui akun media sosial @siloamhospitals, pihak rumah sakit juga memberikan pernyataan tegas akan melindungi para pekerja medis dan menindak pelaku kekerasan sesuai hukum yang berlaku.
Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi siapapun untuk tidak pernah bertindak kasar dan tetap kedepankan naluri kemanusiaan.
#Stopkekerasan