SUNGAIPENUH – Calon nomor urut 1 Ahmadi Zubir mesti banyak lagi belajar dan menggali informasi terkait perkembangan terbaru Tempat Pembangunan Akhir Sampah (TPAS) Kota Sungaipenuh.
Isu Tempat Pembanguan Akhir RKE yang menjadi andalan Ahmadi Zubir – Alvia Santoni mudah dipatahkan oleh Fikar Azami – Yos Adrino.
Untuk memindahkan TPA di RKE, Ahmadi – Antos masih melakukan kajian dan tidak memiliki lokasi yang jelas dimana sampah itu dibuang. Sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa – bisa saja dan dikwatirkan dengan banyaknya kajian dannpertimbangan TPA di RKE tidak pindah – pindah.
Ini berbeda dengan Fikar Azami – Yos Adrino. Fikar Azami dengan lugas tegas serta ilmiah menjawab TPA RKE akan dipindahkan ke TPST KM 14.
“Satu hari setelah kami dilantik TPA di RKE kita pindahkan,” terang Fikar Azami.
Pernyataan Fikar Azami bahwa TPA di Renah Kayu Embun (RKE) akan dipindahkan memiliki alasan cukup lugas. Sebab, TPST KM 14 akan segera difungsikan, ini disebabkan, TPST KM 14 sudah memiliki AMDAL dan telah mendapatkan persetujuan dari Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) itu jelas Fikar Azami, akan digunakan bersama antara Pemerintah Kota Sungaipenuh dengan Pemerintah Kabupaten Kerinci.
“Di KM 14 itu nantinya akan digunakan secara bersama – sama, baik itu sampah dari Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh,” terangnya
Terkait sampah di Desa Desa lanjut Fikar menjelaskan ke Ahmadi Zubir, apabila terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota, pemerintah Kota Sungaipenuh akan menyediakan kendaraan roda tiga disetiap Desa, sekaligus akan membuat Bank sampah.
“Sebelum sampah itu di olah di TPST, di Desa Desa kita buatkan mesin pembakar sampah, sehinga ada pemisahan sampah organik dan non organik,” terangnya
Fikar Azami juga menjelaskan, produksi sampah di Kota Sungaipenuh dalam sehari mencapai 57 ton.
“Yang perlu kita ketahui, setiap hari sampah yang diangkut oleh petugas kebersihan itu 57 ton perhari. Ini besar sekali,” terang Fikar Azami.
Dijelaskan Fikar, sebenarnya TPST km 14 jauh sebelum ini sudah bisa difungsikan, akan tetapi ketika itu ada kendala dan insiden yang sama – sama diketahui.
“Sebenarnya TPA itu bukan di RKE. Kita sama sama mengetahui dan saat itu saya masih di DPRD Kota Sungaipenuh. Saat itu terjadi penolakan,” terang Fikar Azami.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh media massa, Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI sudah turun ke Kota Sungaipenuh. Direncanakan, pembangunan TPST di km 14 akan dilaksanakan tahun 2021 ini. (***)
